Profil Taman Nasional Kerinci Seblat

Lokasi dan Luas Wilayah

Taman Nasional Kerinci Seblat memiliki luas mencapai 13.750 km² yang tersebar di 14 kabupaten dan 2 kota. Secara administratif, kawasan ini mencakup empat provinsi yaitu Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Posisinya yang strategis di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan menjadikan taman nasional ini sebagai benteng konservasi yang sangat vital bagi ekosistem Sumatera.

Lokasi dan Luas Wilayah
Sejarah Pembentukan

Sejarah Pembentukan

Sejarah Taman Nasional Kerinci Seblat dimulai pada tahun 1982 ketika kawasan ini dideklarasikan sebagai calon Taman Nasional dengan luas sekitar 1.424.650 hektar. Setelah melalui proses pengkajian dan penataan yang panjang, Menteri Kehutanan resmi mengukuhkan statusnya sebagai Taman Nasional. Pencapaian internasional diraih pada tahun 2003 saat TNKS dinyatakan sebagai Taman Warisan ASEAN, dan pada tahun 2004 masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Kondisi Geografis dan Topografi

Taman nasional ini terdiri dari Pegunungan Bukit Barisan dengan wilayah dataran tertinggi di Sumatera yaitu Gunung Kerinci yang mencapai ketinggian 3.805 meter. Kondisi topografi yang beragam menciptakan berbagai tipe ekosistem mulai dari hutan dataran rendah, hutan pegunungan, hingga hutan sub-alpin. Keberagaman bentang alam ini menjadikan TNKS memiliki kekayaan flora dan fauna yang sangat tinggi.

Kekayaan Flora dan Fauna

Taman Nasional Kerinci Seblat menjadi habitat bagi berbagai spesies satwa langka yang terancam punah seperti harimau sumatera, badak sumatera, gajah sumatera, dan tapir. Dari sisi avifauna, kawasan ini dihuni oleh lebih dari 370 spesies burung termasuk jenis-jenis endemik Sumatera. Kekayaan tumbuhan juga sangat mengesankan dengan ribuan spesies pohon, anggrek langka, dan tanaman obat yang tumbuh subur di kawasan ini.

Potensi Wisata Alam

Taman Nasional Kerinci Seblat menawarkan berbagai destinasi wisata alam yang memukau. Gunung Kerinci sebagai gunung berapi tertinggi di Pulau Sumatera menjadi salah satu ikon utama yang menarik banyak pendaki. Danau Gunung Tujuh yang merupakan danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara juga menjadi daya tarik wisata yang sangat populer. Selain itu, terdapat berbagai air terjun, gua alami, dan mata air panas yang tersebar di seluruh kawasan.

Potensi Wisata Alam